desember ^^
Kemarin
hanya ada dua matakuliah. Pagi dan selepas duhur. Tak seperti biasanya, kali
ini saya pulang lebih awal. Dikarnakan jadwal minggu ini penuh, apalagi ada
matakuliah geseran ke hari sabtu. Biasanya hari sabtu ku habiskn bersama
mereka, ataupun keluargaku. Tapi pekan ini ku habis kan di perantauan saja.
Hari ini serasa begitu singkat, di rumah hanya 17 jam. Benar-benar ku gunakan
waktu sebaik mungkin, ku selsaikan dulu urusan di rumah sebelum aku berangkat
lagi. Begitupun sebelum aku berangkat kesini pekerjaan di kampus harus ku
selesaikan dulu. Jangan sampai meninggalkan setitik pun yang dapat berdampak
besar kelak.
Sedih
juga, pulang kali ini tak bertemu dengan saudara seperjuangan. Tak berbincang
dengan mereka, tak dapat nutrisi hati. Tapi itu ku dapatkan dari keluarga ku,
dapat nutrisi hati plus bingkisan menarik. Bingkisan yang memberi ku keteguhan
untuk terus memperbaiki diri. karna Allah cinta kita, ia memberi kita ujian.
Bukankah nilai keimanan itu ada jika kita sudah lulus ujian? Jika tak ada
ujian, berarti kita tak naik tingkat? Bersyukurlah karna ia memberi kita ujian,
karna Dia sangat menyayangi kita.
Dalam
perjalanan kembali ke perantauan, aku menyadari sesuatu. Pada dasarnya setiap
manusia yang acuh terhadap islam ataupun yang taat, pasti selalu meminta pada
Allah. Meminta apa yang dibututuhkan untuk mencukupi keinginannya. Berbagai
macam keinginan manusia lontarkan, tapi Allah tak pernah pusing. Dia cukupi
semua keinginan manusia yang menurutNya terbaik.
“semoga hari ini
penumpangnya banyak” ujar seorang kondektur bis. Aku terperanjat, harapan ku
sebelum naik bis bertolak belakang dengan kondektur tadi. “ya Allah, semoga
bisnya tidak penuh, sehingga tidak berdesakan.” Pikir ku.
Ada
getar hikmah yang dirasa. Sering sekali perjalanan ini ku lalui. Tapi baru ku
sadari kali ini. Banyak sekali manusia di dunia ini, mereka punya keinginan dan
harapan yang berbeda-beda, mungkin antar mereka juga ada doa-doa atau keinginan
yang bertolak belakang. Tapi Allah mencukupi semua rencana dan keinginan-keinginan
hamba-Nya. Tanpa ada yang terlewat. Meski tidak banyak dari manusia yang kecewa
atau tidak menerima dengan keputusanNya. Tapi itulah skenario Allah. Scenario
yang terbaik dari-Nya. Hanya taat pada-Nya sebagai rasa Syukur kita. Yang
selalu memberikan scenario terindahnya. Meski kadang diri ini sering mengeluh
dan lalai terhadap perintah-Nya. Tapi itulah yang terbaik..
“karena Allah
hendak memberikan apa yang kita butuhkan, selayaknya keinginan kita belum tentu
yang terbaik untuk diri.
5 desember ‘12
0 komentar:
Posting Komentar