Selasa, 11 Desember 2012


desember ^^
Kemarin hanya ada dua matakuliah. Pagi dan selepas duhur. Tak seperti biasanya, kali ini saya pulang lebih awal. Dikarnakan jadwal minggu ini penuh, apalagi ada matakuliah geseran ke hari sabtu. Biasanya hari sabtu ku habiskn bersama mereka, ataupun keluargaku. Tapi pekan ini ku habis kan di perantauan saja. Hari ini serasa begitu singkat, di rumah hanya 17 jam. Benar-benar ku gunakan waktu sebaik mungkin, ku selsaikan dulu urusan di rumah sebelum aku berangkat lagi. Begitupun sebelum aku berangkat kesini pekerjaan di kampus harus ku selesaikan dulu. Jangan sampai meninggalkan setitik pun yang dapat berdampak besar kelak.
Sedih juga, pulang kali ini tak bertemu dengan saudara seperjuangan. Tak berbincang dengan mereka, tak dapat nutrisi hati. Tapi itu ku dapatkan dari keluarga ku, dapat nutrisi hati plus bingkisan menarik. Bingkisan yang memberi ku keteguhan untuk terus memperbaiki diri. karna Allah cinta kita, ia memberi kita ujian. Bukankah nilai keimanan itu ada jika kita sudah lulus ujian? Jika tak ada ujian, berarti kita tak naik tingkat? Bersyukurlah karna ia memberi kita ujian, karna Dia sangat menyayangi kita.
Dalam perjalanan kembali ke perantauan, aku menyadari sesuatu. Pada dasarnya setiap manusia yang acuh terhadap islam ataupun yang taat, pasti selalu meminta pada Allah. Meminta apa yang dibututuhkan untuk mencukupi keinginannya. Berbagai macam keinginan manusia lontarkan, tapi Allah tak pernah pusing. Dia cukupi semua keinginan manusia yang menurutNya terbaik.
“semoga hari ini penumpangnya banyak” ujar seorang kondektur bis. Aku terperanjat, harapan ku sebelum naik bis bertolak belakang dengan kondektur tadi. “ya Allah, semoga bisnya tidak penuh, sehingga tidak berdesakan.” Pikir ku.
Ada getar hikmah yang dirasa. Sering sekali perjalanan ini ku lalui. Tapi baru ku sadari kali ini. Banyak sekali manusia di dunia ini, mereka punya keinginan dan harapan yang berbeda-beda, mungkin antar mereka juga ada doa-doa atau keinginan yang bertolak belakang. Tapi Allah mencukupi semua rencana dan keinginan-keinginan hamba-Nya. Tanpa ada yang terlewat. Meski tidak banyak dari manusia yang kecewa atau tidak menerima dengan keputusanNya. Tapi itulah skenario Allah. Scenario yang terbaik dari-Nya. Hanya taat pada-Nya sebagai rasa Syukur kita. Yang selalu memberikan scenario terindahnya. Meski kadang diri ini sering mengeluh dan lalai terhadap perintah-Nya. Tapi itulah yang terbaik..
“karena Allah hendak memberikan apa yang kita butuhkan, selayaknya keinginan kita belum tentu yang terbaik untuk diri.

5 desember ‘12     

0 komentar:

Posting Komentar