Selasa, 11 Desember 2012

Teka-Teki al-Ghajali



Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al Ghajali ath-Thusi asy-Syafi’I adalah seorang filosof dan teolog muslim Persia, yang dikenal sebagai Algazel di dunia barat abad pertengahan. Ia berkuniah Abu Hamid karena salah seorang anaknya bernama Hamid. Gelar beliau al-Ghajali ath-Thusi berkaitan dengan ayahnya yang bekerja sebagai pemintl bulu kmbing dan tempat kelahirannya yatu Ghazalh di Bandar Thus, Khurasan, Persia (Iran). Sedangkan gelar asy-Syafi’I menunjukan bahwa beliau bermazhab syafi’i. ia berasal dari keluarga yang miskin. Ayahnya mempunyai cita-cita yag tinggi yaitu ingin naknya menjadi orang alim dan shaleh. Imam alGhajali adalah seorang ulama, ahli piker, ahli filsafat islam yang terkemuka yang banyak member sumbangan bagi perkembangan kemajuan manusia. Ia pernah memegang jawatan sebagai Naib Kanselor di Madrasah Nizhamiyah, pusat pengajian tinggi di Baghdad.
Imam AL-Ghajali merupakan seorang ‘alim yang gemar mempelajari bermacam-macam jenis ilmu. Dalam dunia falsafah islam, Imam al-Ghajali merupakan perintis wal yang sangat terkenal. Ia mempunyai daya ingat yang kuat dan bijak berhujjah. Beliau mendapat julukan “Hujjatul Islam”, juga beliau adalah seorang ilmuan ulung yang sangat berjasa terhadap perkembangan dunia keilmuan islam.
Suatau hari ketika al-Ghajali sedang berkumpul dengan murid-muridnya, beiau menanyakan beberapa pertanyaan diantaranya :
1.     Imam Ghajali       : “Apakah yang paling dekat dengan kita di dunia ini?”
Murid A                : “Orang tua”
Murid B                : “Guru”
Murid C                : “Teman”
Murid D                : “Kaum kerabat”
Imam Ghajali       : “Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah MATI. Sebab itu janji Allah bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati. (QS. 3:185)
2.    Imam Ghajali       : “Apa yang paling jauh dari kita di dunia ini?”
Murid A                : “Negeri Cina”
Murid B                : “Bulan”
Murid C                : “Matahari”
Murid D                : “bintang-bintang”
Imam Ghajali       : “Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling benar adalah MASA LALU. Bagaimanapun kita, appun keadaan kita, tetap kita tidak akan dapat kembali ke masa yang lalu. Oleh sebab itu, kita harus menjaga hari ini, hariesok dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.”
3.    Imam Ghajali       : “Apa yang paling besar di dunia ini?”
Murid A                : “Gunung”
Murid B                : “Matahari”
Murid C                : “Bumi”
Imam Ghajali       : “Semua jawaban itu benar, tapi yang besar sekali adalah HAWA NAFSU (QS 7:179). Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu kita membawa ke neraka.”
4.    Imam Ghajali       : “Apa yang paling berat di dunia?”
Murid A                : “Baja”
Murid B                : “Besi”
Murid C                : “Gajah”
Imam Ghajali       : “Semua itu benar, tapi yang paling berat adalah MEMEGANG AMANAH (Qs. 33:72). Langit, bumi, gunung, semua tidak mampu ketika Allah meminta mereka menjadi khalifah di dunia ini. Tetapi manusi dengan sombongnya berebut mmenyanggupi permintaan Allah sehingga banyak manusi masuk neraka karena gagal mengemban amanah.”
5.    Imam Ghajali       : “Apa yang paling ringan di dunia ini?”
Murid A                : “Kapas”
Murid B                : “Angin”
Murid C                : “Debu”
Murid D                : “Daun-daun”
Imam Ghajali       : “Semua jawaban kamu itu benar, tapi yang paling ringan sekali di dunia ini adalah MENINGGALKAN SHALAT. Gara-gara pekerjaan atau urusan dunia, kita tinggalkan shalat.”
6.    Imam Ghajali       : “Apa yang paling tajam sekali di dunia ini?”
Murid (serentak) : “Pedang”
Imam Ghajali       : “Itu benar, tapi yang paling tajam di dunia ini adalah LIDAH MANUSIA. Karen melalu lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sediri.”


dari berbagai sumber ^^





0 komentar:

Posting Komentar