Abu
Hamid Muhammad bin Muhammad al Ghajali ath-Thusi asy-Syafi’I adalah seorang
filosof dan teolog muslim Persia, yang dikenal sebagai Algazel di dunia barat
abad pertengahan. Ia berkuniah Abu Hamid karena salah seorang anaknya bernama
Hamid. Gelar beliau al-Ghajali ath-Thusi berkaitan dengan ayahnya yang bekerja
sebagai pemintl bulu kmbing dan tempat kelahirannya yatu Ghazalh di Bandar
Thus, Khurasan, Persia (Iran). Sedangkan gelar asy-Syafi’I menunjukan bahwa
beliau bermazhab syafi’i. ia berasal dari keluarga yang miskin. Ayahnya
mempunyai cita-cita yag tinggi yaitu ingin naknya menjadi orang alim dan
shaleh. Imam alGhajali adalah seorang ulama, ahli piker, ahli filsafat islam
yang terkemuka yang banyak member sumbangan bagi perkembangan kemajuan manusia.
Ia pernah memegang jawatan sebagai Naib Kanselor di Madrasah Nizhamiyah, pusat
pengajian tinggi di Baghdad.
Imam
AL-Ghajali merupakan seorang ‘alim yang gemar mempelajari bermacam-macam jenis
ilmu. Dalam dunia falsafah islam, Imam al-Ghajali merupakan perintis wal yang
sangat terkenal. Ia mempunyai daya ingat yang kuat dan bijak berhujjah. Beliau
mendapat julukan “Hujjatul Islam”, juga beliau adalah seorang ilmuan ulung yang
sangat berjasa terhadap perkembangan dunia keilmuan islam.
Suatau
hari ketika al-Ghajali sedang berkumpul dengan murid-muridnya, beiau menanyakan
beberapa pertanyaan diantaranya :
1. Imam Ghajali : “Apakah yang paling
dekat dengan kita di dunia ini?”
Murid A : “Orang tua”
Murid B : “Guru”
Murid C : “Teman”
Murid D : “Kaum kerabat”
Imam
Ghajali : “Semua jawaban itu benar.
Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah MATI. Sebab itu janji Allah bahwa
setiap yang bernyawa pasti akan mati. (QS. 3:185)
2. Imam Ghajali : “Apa yang paling jauh
dari kita di dunia ini?”
Murid A : “Negeri Cina”
Murid B : “Bulan”
Murid C : “Matahari”
Murid D : “bintang-bintang”
Imam
Ghajali : “Semua jawaban itu benar.
Tetapi yang paling benar adalah MASA LALU. Bagaimanapun kita, appun keadaan
kita, tetap kita tidak akan dapat kembali ke masa yang lalu. Oleh sebab itu,
kita harus menjaga hari ini, hariesok dan hari-hari yang akan datang dengan
perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.”
3. Imam Ghajali : “Apa yang paling
besar di dunia ini?”
Murid A : “Gunung”
Murid B : “Matahari”
Murid C : “Bumi”
Imam
Ghajali : “Semua jawaban itu benar,
tapi yang besar sekali adalah HAWA NAFSU (QS 7:179). Maka kita harus hati-hati
dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu kita membawa ke neraka.”
4. Imam Ghajali : “Apa yang paling
berat di dunia?”
Murid A : “Baja”
Murid B : “Besi”
Murid C : “Gajah”
Imam
Ghajali : “Semua itu benar, tapi
yang paling berat adalah MEMEGANG AMANAH (Qs. 33:72). Langit, bumi, gunung,
semua tidak mampu ketika Allah meminta mereka menjadi khalifah di dunia ini.
Tetapi manusi dengan sombongnya berebut mmenyanggupi permintaan Allah sehingga
banyak manusi masuk neraka karena gagal mengemban amanah.”
5. Imam Ghajali : “Apa yang paling
ringan di dunia ini?”
Murid A : “Kapas”
Murid B : “Angin”
Murid C : “Debu”
Murid D : “Daun-daun”
Imam
Ghajali : “Semua jawaban kamu itu
benar, tapi yang paling ringan sekali di dunia ini adalah MENINGGALKAN SHALAT.
Gara-gara pekerjaan atau urusan dunia, kita tinggalkan shalat.”
6. Imam Ghajali : “Apa yang paling
tajam sekali di dunia ini?”
Murid (serentak) : “Pedang”
Imam Ghajali : “Itu benar, tapi yang paling tajam di
dunia ini adalah LIDAH MANUSIA. Karen melalu lidah, manusia dengan mudahnya
menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sediri.”
dari berbagai sumber ^^
0 komentar:
Posting Komentar