Selasa, 07 Mei 2013

Bekal Pemuda Islam




“Maka apakah kamu mengira, bahwa Sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (tanpa ada maksud), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?”. (QS. Al-Mukminun 115)
Pemuda Islam hari ini adalah gambaran masa depan islam. Apabila baik pemudanya maka akan baik pula Islam di zamannya.
                Dr. Syakir Ali Salim berpendapat, pemuda Islam merupaka tumpuan umat, penerus dan penyempurna misi risalah Ilahiah. Perbaikan pemuda berarti adalah perbaikan umat. Oleh karena itu, eksistensinya sangat menentukan didalam masyarakat.
                Kenalkah anda dengan Nabiyullah Ibrahim a.s.?
                Dialah seorang pemuda yang disebutkan Allah mampu menggetarkan kerajaan Namruj.
“Mereka berkata: "Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala Ini yang bernama Ibrahim ". (QS. Al-Anbiya 60)
                Berkata Ibnu Abbas r.a., tak ada seorang Nabi pun yang diutus Allah melainkan ia dipilih dikalangan pemuda. Begitupun tidak seorang alim pun yang diberi ilmu, melainkan ia (hanya) dari kalangan pemuda. 
“Mereka itu adalah orang-orang yang Telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang Telah kami beri petunjuk dan Telah kami pilih. apabila dibacakan ayat-ayat Allah yang Maha Pemurah kepada mereka, Maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis.” (QS. Maryam 58)
Siapa Ashabul Kahfi?
Tidak lain mereka adalah para pemuda pengikut Nabi Isa a.s. yang diabadikan Allah, karena menolak untuk kembali kepada agama nenek moyangnya dan lebih memilih mengasingkan diri serta berlndung kedalam goa.
Uqbah bin Nafi yang berdiri di Pantai Samudra Atlantik di ujung barat berdo’a kepada Allah: “Rabb Muhammad, sekiranya bukan karena bentangan samudra ini yyang menjadi penolong. Niscaya akan aku taklukan seluruh jagat raya ini demi meninggikan kalimat-Mu, wahai Rabbku. Saksikanlah!! Sementara itu di upuk timur, Qutaibaah al Bahily terus menerobos, sampai akhirnya ia dapat mencapai kerbatasan.
Mereka telah menghabiskan masa mudanya untuk sesuatu yang sangat berharga. Memperjuangkan kalimat Allah dengan segala kemampuan, sehingga namanya terukir dengan tinta emas dalam pentas sejarah peradaban Islam. Bergerak atau tergantikan?
Apakah kita termsuk pemuda seperti ini?
“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan mengikuti keinginan  hawa nafsunya, Maka mereka kelak akan menemui kesesatan”,(QS. Maryam 59)
Naudzubillahimindzalik…
Wallahu’alam bishshawab…


  





0 komentar:

Posting Komentar