Petang
ini saya menjatuhkan pandangan ke segenap luasan yang dicakup mata. Ada getar
menelisik, pun kicau burung menambah citra rasa keindahan. Saya hidup,
tergerakan, dan tergetar merasakan harmoni yang begitu merdu di alam semesta. Alangkah
indahnya. Semua bergerak memenuhi sunatullah yang ditetapkan atas mereka, meski
pada sikap diri yang berbeda.
Bagi
hati-hati yang Ridha, yang sukarela tanpa paksa berserah padaNya, ada rasa
nyaman dalam dinamika bersama alam semesta. Ia tersenyum menggelengkan kepala
dengan irama iba, menyaksikan kegamangan, kekacauan, nestapa, dan nelangsa
makhluq-makhluq yang untuk bergerak pun harus terpaksa. hatinya terus membara,
lupa kedudukannya sebagai hamba. Ia terseret, terserak, dan terbanting saat bertemu
dengan ayat-ayat Allah. Ayat-ayat semesta, dan ayat-ayat nuzul. Tanpa
sedikitpun atau jua dengan pilih-pilih terhadap iman
Membuka
mata dan hati. Menumbuhkan kepekaan. Menggerakan kerja indra dan sense.
Mengapresiasai keindahan, keserasian, dan kesempurnaan. Itulah yang diperbuat iman!
Iman adalah cara pandang terindah terhadap alam, apresiasi terbaik terhadap
keindahan dan kehidupan dimuka bumi di atas pentas ciptaan Allah.., sepanjang
siang dan malam.
“ …Dan
tidak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memujiNya, tetapi kamu sekalian
tidak mengerti tasbih mereka…” (al israa 44)
Petang
ini saya memandang ufuk barat. Sejenak memejamkan mata, mencoba mendengarkan
tasbih alam raya, meski saya tak mengerti. Ada cericit yang ceria, ada kerik
yang berirama, ada desir yang menelisik. Saya tak mengerti bahasa mereka.
Tetapi Allah, telah mengaruniakan memori kerinduan pada saudara. Saudara disini
maupun nan jauh disana. Meski jarak memisahkan, namun ada getar yang dirasa
setiap hati yang bersaudara. Rasa untuk saling meneguhkan ataupun bisik doa
yang selalu terlantun. Ia mampu menembus batas waktu dan jarak, karna kekuatan
hati persaudaraan sealu tertanam dengan kuasa-Nya atas dasar iman dalam diri.
Subhanallah...
Sore kami ya Allah, di atas fitrah islam, di atas kalimat ikhlas dan ridha,
atas agama NabiMu Muhammad, dan atas jalan hidup bapak kami Ibrahim yang hanif,
lurus dan manis. Pada sebuah keinsyafan nyata atas nikmat-nikmatNya, kita
diterbangkan ke alam kesadaran. Kiat dibawa menuju ufuk tinggi, kepada akad
mulia menyikapi keagungan Allah dalam mencipta. Memahami apa yang tertulis
dalam surat-surat cinta-Nya, yang tersirat pun yang tersurat.
Senja
yang selalu memberi makna, menuai hikmah dan mengenang memori indah bersama
saudara. Indahnya perjuangan dalam jalan-Nya. Meski kadang tak selalu mudah,
namun duka dalam perjalanan ini memberi warna akan kuatnya iman. Kuatnya rasa
untuk berbagi, saling menasihati. Karena hati hati saudara akan selalu
tersambung untuk saling menguatkan. Karena-Nya kita bersaudara.^^
^^Desember_Segenggam Persaudaraan^^
0 komentar:
Posting Komentar